Magnetic Particle Testing (MPT) merupakan salah metode pengujian tidak merusak yang dapat digunkan untuk mencair diskontinuitas pada permukaan material dan pada daerah sedikit dibawah permukaan (sub-surface). Metode ini tergolong sederhana, ekonomis, dan memiliki tingkat sensitivitas deteksi cacat yang tinggi.
Kemagnetn merupakan kemampuan material untuk melakukan tarikan atau tolakan terhadap material lain. Dalam kemagnetan dikenal terminilogi permeabilitas. Permeabilitas merupakan kemampuan suatu material untuk dijadikan magnet. Material dengan permeabilitas tinggi akan memiliki sifat magnet yang lebih baik. Sifat ini umum muncul pada benda benda yagn terbuat dari unsur Fe. Sifat ini mengakibatkan benda dapat tertarik dan menempel pada sumber- sumber magnet. Kemagnetan dapat tercapai apabila molekul- molekul dalam material memiliki orientasi searah. Maka dari itu, sifat kemagnetan terbagi dua yaitu magnet permanen dan magnet tidak permanen. Untuk pengujian ini, material dikategorikan menjadi tiga berdasarkan sifat kemagnetannya yaitu :
Prinsip dari pengujian MPT adalah memanfaatkan medan magnet untuk mendeteksi cacat menggunakan partikel ferromagnetic yang diaplikasikan pada permukana benda uji. Prinsip ini mengacu pada sifat medan magnet yang bergerak secara terus menerus Membentuk suatu loop yang berakhir di tiap kutub atau ujungnya. Dislokasi yang ada pada material nantinya akan menghasilkan pembalikan arah kutub medan magnet dan mengakibatkan medan magnet mengalami kebocoran dan mengalami leakage field. Leakage field ini dapat menarik partikel ferromagnetic yang Membentuk indikasi cacat pada permukaan.
Partikel ferromagnetic yang digunakan pada uji MPT berupa serbuk yang terdiri dari serbuk kering dan serbuk basah. Serbuk ini terdapat dalam beberapa tampilan, baik yang bersifat fluorescent maupun yang dapat diamati dengan cahaya biasa (visible light).